MALANG, KOMPAS.TV - Duka mendalam dirasakan masyarakat Indonesia atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang. <br /> <br />2 jurnalis yang berada di lokasi kejadian menceritakan detik-detik peristiwa yang mencekam itu. <br /> <br />Ari Bowo dan Abdul Malik, 2 jurnalis ini takkan bisa melupakan peristiwa memilukan pada Sabtu (1/10/2022) malam itu. <br /> <br />Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan berujung maut. <br /> <br />Ratusan penonton meninggal dan luka luka. <br /> <br />Aparat pun sempat menembakkan gas air mata ke arah tribun yang diisi banyak suporter Arema FC. <br /> <br />Baca Juga Apa Saja Langkah Yang Sudah Diambil Menpora Agar Tragedi Kanjuruhan Tidak Terulang Kembali? di https://www.kompas.tv/article/334573/apa-saja-langkah-yang-sudah-diambil-menpora-agar-tragedi-kanjuruhan-tidak-terulang-kembali <br /> <br />Akibatnya, banyak suporter Arema yang sesak napas terkena efek gas air mata. <br /> <br />Mereka juga terinjak injak akibat kepanikan. <br /> <br />Ari dan Abdul pun berupaya menolong para korban dengan membopong mereka ke ruang pers. <br /> <br />Imbas kejadian ini membuat Liga 1 sementara dihentikan. <br /> <br />Investigasi soal tragedi kanjuruhan kini dilakukan guna mencari penyebabnya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/334575/kisah-dua-jurnalis-yang-ikut-bantu-evakuasi-korban-tragedi-kanjuruhan-begini-ceritanya
