JAKARTA, KOMPAS.TV - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut, berdasarkan keterangan para ahli, penyebab kematian 131 korban tragedi Kanjuruhan bukan dipicu gas air mata, melainkan kekurangan oksigen akibat berdesak-desakkan saat keluar stadion. <br /> <br />Kepolisian sudah menganalisis gas air mata yang digunakan saat kejadian di Stadion Kanjuruhan. <br /> <br />Baca Juga Profesor Kimia Sebut Gas Air Mata Kedaluwarsa Lebih Berbahaya, Komponennya Bisa Jadi Gas Sianida di https://www.kompas.tv/article/336780/profesor-kimia-sebut-gas-air-mata-kedaluwarsa-lebih-berbahaya-komponennya-bisa-jadi-gas-sianida <br /> <br />Polri menyebut dari penjelasan ahli, efek gas air mata memicu iritasi mata, kulit, dan pernapasan, bukan kematian. <br /> <br />Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyebut ada 4 pintu stadion yang menjadi titik yang paling banyak jatuh korban, yaitu pintu 13, 11, 14, dan pintu 3 Stadion Kanjuruhan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/336789/polisi-ungkap-penyebab-kematian-131-korban-tragedi-kanjuruhan-ternyata-ini-pemicunya