ACEH UTARA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah menetapkan tanggap darurat bencana, akibat banjir yang merendam rubuan rumah warga. <br /> <br />Tiga lokasi terparah berada di wilayah Lhoksukon, Matangkuli, dan Pirak Timo; dengan total 52 ribu warga terdampak banjir. <br /> <br />Banjir yang merendam 15 kecamatan di Aceh Utara membuat warga di Desa Cibrek masih bertahan di pengungsian. <br /> <br />Ketinggian air yang merendam rumah warga, saat ini masih mencapai 60 sentimeter. <br /> <br />Warga Desa Cibrek masih bertahan di lokasi pengungsian di rumah ibadah desa setempat. <br /> <br />Di lokasi pengungsian Desa Cibrek, puluhan keluarga mengungsi, termasuk anak-anak, balita, dan juga lanjut usia. <br /> <br />Tak hanya rumah warga, banjir juga merendam sekolah di Lhoksukon, Aceh Utara. <br /> <br />Ketinggian banjir mulai 30 hingga 50 sentimeter. <br /> <br />Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara mencatat, 26 sekolah dasar (SD) dan delapan sekolah menengah pertama (SMP) terendam banjir. <br /> <br />Kegiatan belajar-mengajar diliburkan sementara hingga banjir surut. <br /> <br />Adapun cerita pilu; hanya bisa meratapi rumahnya yang terseret arus banjir, Jamaludin dan keluarga hanya mampu menyelamatkan diri, namun tak sempat membawa apa pun. <br /> <br />Rumah Jamaluddin terseret arus banjir luapan Sungai Kerto, Desa Meunasah Mancang, Lhokseukon, Aceh Utara. <br /> <br />Tingginya banjir yang merendam permukiman mereka, membuat warga masih bertahan di pengungsian dengan membawa; serta anak-anak dan orang tua lanjut usia. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/337142/banjir-aceh-utara-52-000-warga-di-15-kecamatan-terdampak-minta-bantauan-pemerintah
