Surprise Me!

Kutip Ahli Kimia dan Persenjataan, Polri Sebut Gas Air Mata Tidak Mematikan Meski dalam Skala Besar

2022-10-11 358 Dailymotion

MALANG, KOMPAS.TV - Polri menyebut penyebab meninggalnya 131 korban Tragedi Kanjuruhan, bukan karena gas air mata. <br /> <br />Kadiv Humas Polri mengutip penjelasan Ahli Kimia dan Persenjataan yang menyatakan gas air mata tidak mematikan, meski digunakan dalam skala tinggi. <br /> <br />Sementara itu, Kapolresta Malang, Kombes Budi Hermanto, memimpin sujud dalam apel pada Senin (10/10) pagi. <br /> <br />Sujud ini diikuti oleh jajaran Polres Malang Kota di tengah lapangan. <br /> <br />Kapolresta Malang menyebut, sujud ini sebagai permohonan ampun kepada Tuhan dan permohonan maaf kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. <br /> <br />Selain itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia , Seto Mulyadi, mengunjungi anak-anak korban Tragedi Kanjuruhan di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. <br /> <br />Menurut Seto Mulyadi, sebagian besar korban anak, trauma dengan pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan. <br /> <br />Dan kondisi psikologis anak terus dipantau bersama LPAI, Pemerintah Kabupaten Malang, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. <br /> <br />Di sisi lain, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, hari ini membahas temuan sementara di Kantor Kemenko Polhukam. <br /> <br />Sejumlah temuan diungkap Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, setelah menggelar investigasi lapangan; mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pascakerusuhan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/337151/kutip-ahli-kimia-dan-persenjataan-polri-sebut-gas-air-mata-tidak-mematikan-meski-dalam-skala-besar

Buy Now on CodeCanyon