JAKARTA, KOMPAS.TV - Sidang kasus perintangan penyidikan pembunuhan Yosua dijadwalkan Rabu (19/10). <br /> <br />Upaya mengungkap kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua dilakukan polisi salah satunya lewat rekonstruksi yang dilakukan pada akhir Agustus lalu. <br /> <br />Mabes Polri merilis video animasi yang menggambarkan detik-detik penembakan Brigadir Yosua. <br /> <br />Dari hasil rekonstruksi yang dirilis Bareskrim Polri, Ferdy Sambo kemudian menembak kepala Yosua yang telah tersungkur. <br /> <br />Sambo lalu menembak sebanyak tujuh kali ke arah tembok tangga dan lemari, seolah-olah terjadi baku tembak. <br /> <br />Setelah itu, Ferdy Sambo menjemput istrinya, keduanya keluar dan Ricky Rizal mengantar Putri Candrawathi pulang ke rumah pribadi. <br /> <br />Kini persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua dan perintangan penyidikan tinggal menunggu hari. <br /> <br />Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan berjanji akan bekerja secara profesional. <br /> <br />Ada 30 Jaksa Penuntut Umum disiapkan menangani kasus ini. <br /> <br />Sembilan hakim akan mengadili kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua. <br /> <br />Lantas, bagaimana memastikan persidangan ini berjalan transparan dan adil untuk semua pihak? <br /> <br />Bagaimana pula persiapan dari pihak Richard Eliezer menghadapi persidangan ini? <br /> <br />Kompas TV tanyakan kepada Pengacara Richard Eliezer, Ronny Talapessy; dan Juru Bicara Komisi Yudisial, Miko Ginting. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/337940/juru-bicara-komisi-yudisial-belum-ada-pengamanan-khusus-untuk-hakim-sidang-kasus-pembunuhan-yosua