MALANG, KOMPAS.TV - Menko Polhukam sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, TGIPF Mahfud MD menyebut, Tragedi Kanjuruhan lebih mengerikan dibanding video yang beredar di media sosial. <br /> <br />Hal ini salah satu temuan TGIPF setelah memeriksa rekaman cctv Stadion Kanjuruhan. <br /> <br />Mahfud MD mengatakan, dari rekonstruksi 32 cctv di Stadion Kanjuruhan terlihat korban jiwa jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi dan media sosial. <br /> <br />Baca Juga PSSI Dimintai Pertanggungjawaban, Sepatutnya Ketum PSSI dan Komite Ekskutif Mengundurkan Diri di https://www.kompas.tv/article/338296/pssi-dimintai-pertanggungjawaban-sepatutnya-ketum-pssi-dan-komite-ekskutif-mengundurkan-diri <br /> <br />Mahfud menyebut, dari rekaman cctv terlihat beberapa suporter keluar masuk stadion untuk menolong korban, bahkan ada yang memberikan bantuan pernapasan. <br /> <br />Sementara video yang beredar di media sosial terlihat aremania berdesak desakan agar bisa keluar dari stadion yang dipenuhi gas air mata. <br /> <br />Dalam laporan investigasinya, TGIPF tragedi kanjuruhan menyebut polisi harus meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap pihak yang diduga kuat terlibat. <br /> <br />TGIPF menyatakan, memiliki banyak temuan/ yang bisa didalami polisi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/338299/mahfud-md-cctv-tragedi-kanjuruhan-lebih-mengerikan-dari-video-yang-beredar
