KOMPAS.TV - Konstruksi yang dibangun dalam dakwaan jaksa untuk Ferdy Sambo dengan Bharada Richard Eliezer sama. <br /> <br />Keduanya menarik pelatuk dan peluru terakhir ditembakan oleh Ferdy Sambo ke kepala Brigadir Yosua Hutabarat. <br /> <br />Baca Juga Kronologi Dugaan Kekerasan Seksual Brigadir J pada Putri Candrawathi Versi Kuat Maruf di https://www.kompas.tv/article/339928/kronologi-dugaan-kekerasan-seksual-brigadir-j-pada-putri-candrawathi-versi-kuat-ma-ruf <br /> <br />Dari dakwaan yang sama, tanggapan keduanya kontras. Ferdy Sambo tetap mengaku tak bersalah. <br /> <br />Melalui salah satu kuasa hukumnya, Rasamala Aritonang, Ferdy Sambo menyatakan tak menembak Yosua. <br /> <br />Tembakan ke dinding, kata kuasa hukum lain adalah untuk melindungi Eliezer agar terhindar dari hukuman. <br /> <br />Semua bantahan disampaikan para kuasa hukum lewat eksepsi, usai dakwaan dibacakan. Sementara Bharada E pasrah. Dalam sidang perdana Selasa (19/20) kemarin, Eliezer tak membantah semua dakwaan. <br /> <br />Dia malah menyatakan penyesalan membunuh Yosua. Eliezer sekali lagi meminta maaf kepada almarhum dan kepada keluarga Yosua. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/340071/didakwa-bunuh-brigadir-j-ferdy-sambo-dan-bharada-e-beda-reaksi
