JAKARTA, KOMPAS.TV - Ekspresi pelaku pembunuhan yang melontarkan senyum saat membawa jasad korban mendorong Penyidik Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya memeriksa kondisi psikologis pelaku. <br /> <br />Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku memiliki trauma kekerasan di masa kecil. <br /> <br />Menurut rencana, pelaku akan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur untuk diperiksa kejiwaannya. <br /> <br />Selain korban yang sudah dibunuh, pelaku bahkan berencana menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi 2 target berikut yang juga temannya berinisial H dan S. <br /> <br />Pelaku kini ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. <br /> <br />Baca Juga Albertina Ho: Berdasarkan Motif, Orang yang Melakukan Pembunuhan Bisa Tidak Dipidana, Tapi... di https://www.kompas.tv/article/340629/albertina-ho-berdasarkan-motif-orang-yang-melakukan-pembunuhan-bisa-tidak-dipidana-tapi <br /> <br />Pelaku ternyata telah lama menyusun rencana pembunuhan 3 temannya sebelum mengeksekusi korban yang merupakan salah satu target. <br /> <br />Pelaku membuat skenario seolah-olah rekannya tersebut adalah korban penculikan. <br /> <br />Pelaku menyusun rencana pembunuhan 3 temannya sejak Agustus lalu. <br /> <br />Ade Yunia dijadikan target setelah target utama berinisial H gagal dihubungi. <br /> <br />Merasa dihianati oleh ketiga temannya diakui pelaku menjadi pemicu untuk menghabisi korban dan 2 calon korban yang lain. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/340651/hasil-pemeriksaan-pelaku-pembunuhan-wanita-troli-miliki-trauma-kekerasan-di-masa-kecil