BANGKA TENGAH, KOMPAS TV - Dua ekor satwa dilindungi yang merupakan endemic Kepulauan Bangka Belitung, yakni trenggiling dan kukang, dilepasliarkan ke habitatnya. <br /> <br />Sebelumnya, hewan dengan nama latin pholidota atau trenggiling ini, masuk ke permukiman penduduk. <br /> <br />Warga yang menangkapnya lalu menyerahkannya ke pusat penyelamatan satwa Alobi Foundation, agar tidak mati serta bisa ditangani dengan baik. <br /> <br />Begitu pula dengan seekor primata jenis kukang, yang sebelumnya ditemukan warga dalam kondisi mengkhawatirkan usai tersengat arus listrik. <br /> <br />Kukang, hewan memiliki penampilan lucu dan menggemaskan, sehingga banyak masyarakat yang gemar menjadikannya peliharaan, yang menyebabkan keberadaannya di alam bebas terancam. <br /> <br />Sebelumnya, hewan-hewan ini telah menjalani masa rehabilitasi dan habituasi atau penyesuaian terhadap kondisi lingkungan, serta telah dinyatakan sehat, sehingga layak untuk dilepasliarkan. <br /> <br />Pelepasliaran yang dilakukan di hutan konservasi Kabupaten Bangka Tengah ini, sebagai upaya mengembalikan populasi teringgiling dan kukang, yang keberadaannya kini nyaris punah, akibat alih fungsi lahan serta perburuan liar. <br /> <br />Lokasi pelepasliaran dianggap aman untuk keberlangsungan hidup trenggiling dan kukang, seperti tersedianya sumber makanan, air dan tempat bersarang, serta perlindungan dari pemburu liar. <br /> <br />Warga diimbau untuk melaporkan atau menyerah kan satwa-satwa dilindungi ke BKSDA setempat, jika menemukan nya atau keberadaannya mengganggu dan mengancam keselamatan jiwa. <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/342948/dua-satwa-dilindungi-endemik-babel-dilepasliarkan
