Masih ingat dengan Syamsudin alias Syam Permana, warga Sukabumi salah seorang legenda pencipta lagu dangdut era 80-90-an. Syam yang kini masih berjuang mendapatkan mendapatkan hak cipta atas karya-karyanya, harus menerima kenyataan pahit, salah satu anaknya putus sekolah.<br /><br />Dengan langkah gontai usai menunaikan sholat jumat di Masjid Agung Sukabumi, Syam singgah ke kantor sukabumiupdate.com, di jalan Brawijaya nomor 14. <br /><br />Syam menuturkan sebelum ke sukabumiupdate.com, ia memberanikan diri ke pendopo sukabumi yang berada di seberang masjid agung. Ia ingin bertemu Bupati Sukabumi untuk menceritakan kehidupannya.<br /><br />Syam bingung harus kemana? karena kehidupannya tidak sedang baik-baik saja. Walaupun saat kisahnya viral, pada April 2021 silam banyak pihak yang sudah membantu. <br /><br />"Saya bukan mau mengemis, karena saya masih punya tenaga untuk bekerja. Tapi posisi saat ini memang sulit," ungkapnya. <br /><br />Saat ini sehari-hari Syam jadi kuli tani, membantu istrinya di sawah, angkut hasil panen atau kayu bakar untuk pabrik tahu di desanya. Ditengah kehidupan yang kurang dari pas-pasan itu, Syam masih menyimpan harapan bisa meraup uang dari lagu-lagu ciptaannya. <br /><br />Ternyata berbulan-bulan tanpa kabar berita, apa yang diimpikan Syam dengan lagu-lagunya belum juga terwujud. Janji banyak pihak yang waktu itu akan membantu memperjuangkan hak cipta atas ratusan judul ciptaannya, belum juga ada perkembangan, bahkan hilang tanpa kabar.<br /><br />Dua bulan lalu, lanjut dia, salah seorang ahli hukum yang pernah berjanji membantu memperjuangan HAKI atas lagu-lagu ciptaannya sempat berkomunikasi.<br /><br />Ia menegaskan bahwa royalti hak cipta dari lagu-lagu ciptaannya menjadi harapan terakhir untuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Saat ini Syam masih punya dua anak yang duduk dibangku sekolah.<br /><br />Sekedar diketahui Syam Permana adalah pencipta dari banyak lagu dangdut yang cukup populer di Indonesia. Sebut saja Benalu Cinta yang dinyanyikan oleh Imam S Arifin, Belum Sembuh oleh Meggy Z, Terima Kasih oleh Inul Daratista, Merana oleh Hamdan ATT, Surga Jadi Neraka oleh Ine Sinthya dan masih banyak yang lainnya. <br /><br />Dengan suara lirih, Syam mengakui jika anak kelimanya sudah putus sekolah.<br /><br />Anak perempuannya yang bernama Arida (15 tahun) terpaksa putus sekolah akibat biaya tinggi untuk ongkos. Setiap harinya butuh Rp 30 ribu hanya untuk ongkos, belum biaya lainnya. <br /><br />Dengan kondisi ini, Syam tidak ingin mengemis bantuan. Dia tetap akan memperjuangkan royalti lagu ciptaannya walaupun harus berjuang seorang diri.<br /><br />"Tenaga masih kuat, kerja apapun saya sanggup, mau Bersih-bersih atau satpam dan lainnya. Saya butuh penghasilan untuk membiayai keluarga saya, anak saya harus bisa sekolah lagi," tandasnya.<br />
