KOMPAS.TV - Kelenteng Sam Poo Kong didirikan untuk mengenang Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam dan pernah singgah di Pesisir Simongan, Semarang, Jawa Tengah. <br /> <br />Kelenteng Sam Poo Kong memiliki sejumlah bangunan dengan arsitektur Khas China. <br /> <br />Pengunjung bisa mendatangi Tempat Pumujaan Dewa Bumi dan Kelenteng Utama Sam Poo Kong. <br /> <br />Kedua tempat ini merupakan tempat ibadah bagi umat yang ingin sembayang. <br /> <br />Selain itu, pengunjung bisa mendatangi Makam Kyai Juru Mudi, Wang Jing Hong yang merupakan Juru Mudi Laksamana Cheng Ho. <br /> <br />Masyarakat setempat ingin mengenang jasa Wang yang telah berjuang untuk lingkungan sekitar sehingga berkembang dan menjadi makmur. <br /> <br />Ada pula Makam Kyai Djangkar. Dinamakan Makam Kyai Djangkar karena lokasinya merupakan letak jangkar sekoci yang jatuh ketika Armada Laksamana Cheng Ho datang pertama kali ke Pulau Jawa. <br /> <br />Dinding luar pada bangunan utama dihiasi relief batu yang menceritakan kisah perjalanan Laksamana Cheng Ho selama kurang lebih 30 tahun di abad ke-15. <br /> <br />Saat itu tepatnya 1406 armada Pelayaran Cheng Ho datang ke Pulau Jawa untuk pertama kalinya. <br /> <br />Dia merapat di Semarang karena saat itu juru mudinya yang bernama Wang Jing Hong sakit keras dan dibangunkan sebuah gua batu untuk tempat beristirahat dan pengobatan sang juru mudi. <br /> <br />Disini juga terdapat jangkar yang dipercaya merupakan jangkar peninggalan Cheng Ho dan juga akar rantai, tanaman yang menyerupai rantai kapal yang tak diketahui akar nya. <br /> <br />Akar rantai ini menjalar hingga ke Makam Kyai Djangkar. <br /> <br />Disini juga berdiri sebuah patung besar Laksamana Chen Ho untuk mengenang jasa dan kebaikannya yang diresmikan pada 2011 lalu. <br /> <br />Patung ini diimpor langsung dari Tiongkok dengan tinggi 12 meter dan berat 2,7 ton. <br /> <br />Kelenteng Sam Poo Kong merupakan akulturasi budaya dan agama. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/345333/kelenteng-sam-poo-kong-untuk-mengenang-laksamana-cheng-ho-serta-bukti-akulturasi-budaya
