PALEMBANG, KOMPAS.TV - Ruslan, 47 tahun, setiap hari beraktivitas di penangkaran Rusa Totol atau Axis Axis dan Sambar sebagai pengurus penangkaran yang berada di Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit Tiga, Sungai Gerong Plaju, Palembang, Sumatera Selatan. <br /> <br />Sejak 2010 silam Ruslan memelihara rusa totol mulai dari tiga ekor, lalu bertambah sembilan ekor dan kini berkembang biak 70 ekor. <br /> <br />Aktivitasnya bersama rusa totol ini, dimulai Ruslan sejak pagi dengan membersihkan areal umbaran seluas dua hektar dan memberi makan serta vitamin. <br /> <br />Rusa-rusa di penangkaran KPI Refinery Unit Tiga Plaju Palembang, sebagai pengembangan keanekaragaman hayati. <br /> <br />Baca Juga Beruang Besar Masuk Toko Roti Bikin Pengunjung Ketakutan, Hewan Buas Itu Malah Asyik Habiskan Kue di https://www.kompas.tv/article/345339/beruang-besar-masuk-toko-roti-bikin-pengunjung-ketakutan-hewan-buas-itu-malah-asyik-habiskan-kue <br /> <br />Meski rusa totol tak termasuk langka namun pengembang biakan satwa ini, sebagai penyimbang rantai ekosistem alam. <br /> <br />Hasil tangkaran di taman konservasi ini, juga sudah disebarluaskan ke penangkaran lain seperti di Perta Arun Gas, Aceh. <br /> <br />Tapi penangkaran ini juga ada empat ekor rusa sambar, sebagai satwa yang mulai langka. <br /> <br />Di taman ini rusa sambar harus dipisahkan dari rusa totol karena kalah bersaing <br /> <br />Rusa totol sendiri dalam sejarahnya di Indonesia, merupakan satwa asal Nepal, dibawa ke Indonesia sebanyak 6 ekor tahun 1811 sampai 1815, oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Rafles yang tinggal di Istana Bogor. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/345351/inilah-kegiatan-ruslan-pengurus-70-ekor-rusa-totol-di-penangkaran-sungai-gerong