JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo pun terancam jadi tersangka, setelah memberikan kesaksian berbelit. <br /> <br />Tiga pekan sudah sidang pembunuhan berencana, serta perintangan penyidikan Yosua digelar dan memunculkan sejumlah fakta persidangan. <br /> <br />Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Hakim tak bisa menahan geram, dalam persidangan perintangan penyidikan pembunuhan Yosua pada Kamis (3/11) kemarin. <br /> <br />ART Ferdy Sambo, bernama Diryanto (Kodir) yang jadi penyebabnya. <br /> <br />Seperti saat Hakim mencecar Kodir soal CCTV krusial di rumah dinas Sambo yang disebutnya rusak, saat dicek pada 15 Juni 2022. <br /> <br />Sebelum Kodir, ART Sambo di rumah Jalan Saguling, Susi, juga dituding berbohong saat bersaksi dalam sidang terdakwa Richard Eliezer Senin (31/10) lalu. <br /> <br />Bahkan hakim sempat mengeluarkan ancaman pidana. <br /> <br />Entah benar atau tidak, relasi kekuasaan Ferdy Sambo di ruang sidang dinilai masih terasa. <br /> <br />Bibi Yosua bercerita soal beda perlakukan saat persidangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dengan terdakwa lain seperti Eliezer dan Ricky Rizal. <br /> <br />Ada rasa waswas kala bersaksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. <br /> <br />Meski belum terbukti, harapan keluarga kini bertumpu pada penegak hukum, agar keputusan yang diberikan berkeadilan bagi semua pihak tanpa ada pengaruh dari siapa pun, terlebih dari terdakwa. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/346277/pakar-hukum-pidana-uph-berharap-hakim-jpu-tidak-terpancing-emosi-ketika-dengar-saksi-art-sambo
