GORONTALO, KOMPAS.TV - Ada kisah seorang guru sekaligus kepala sekolah yang harus berjuang untuk mengabdi di daerah terpencil . dirinya harus menepuh jarak 40 kilometer unutk sampai ke sekolah tempatnya mengabdi sebagai seorang guru. <br />Semenjak di tempatkan sebagai guru sekaligus kepala sekolah di SMA Negeri 1 Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Yakob diperhadapkan tantangan akses jalan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. <br />Untuk menjangkau lokasi sekolahnya, dirinya harus menempuh perjalanan kurang lebih 40 kilometer, dengan jarak tempuh sekitar 8 hingga 9 jam, dengan kondisi medan ekstrim. <br />Tak semuanya kendaraan bisa mengakses jalan ke Kecamatan Pinogu, hanya ojek khusus, atau motor yang sudah dimodifikasi yang bisa melaluinya. <br />satu penumpang harus membayar tarif 800 ribu rupiah pergi dan pulang. Lumpur, jalan terjal dan curam serta tanjankan ekstrim merupakan akses jalan satu-satunya yang bisa dilalui. <br />Terlebih musim hujan tiba berbagai halangan bisa ditemui seperti pohon tumbang dan longsor. Meski demikian, Yakob Muhamad tidak patah semangat, tanggungjawab untuk mencerdaskan anak bangsa, menjadi hal penting bagi dirinya. <br />Namun disisi lain, ada tanggungjawab keluarga yang harus diperhatikan. Yakob mengatakan, Sebulan sekali yakob menemui keluarganya yang tinggal di pusat Pemerintahan Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. <br />Yakob Muhamad merupakan salah satu guru yang mengabdikan dirinya mengajar anak-anak di daerah terpencil meski diperhadapkan dengan kondisi yang tidak mengenakan. SMA Negeri 1 Pinogu, merupakan satu satunya sekolah menengah atas dengan jumlah siswa sebanyak 43 murid, dari 3 kelas. <br />Sudah sewajarnya pemerintah memberikan perhatian khusus bagi guru yang memberikan waktu dan tenaganya mencerdaskan anak bangsa di wilayah terpencil. <br /> <br /> <br />#pengabdian <br />#guru <br />#pahlawantanpatandajasa <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/346663/kisah-guru-didik-anak-di-daerah-terpencil