Ribuan Aremania turun ke jalan dan menggelar aksi demonstrasi atas Tragedi Kanjuruhan yang belum selesai. Mereka kompak memakai baju serba hitam dan sambil membawa keranda mayat.<br /><br />Mereka demonstrasi jalan kaki dari Stadion Gajayana. Mereka melintas ke kawasan Kayutangan Heritage, seperti yang dilansir dari Suara.com.<br /><br />Dikutip dari BeritaJatim, lalu mereka berakhir di Alun-alun Tugu atau depan Balai Kota Malang.<br /><br />Semua massa aksi menggunakan atribut hitam sebagai simbol duka.<br /><br />Ribuan massa yang menggelar demonstrasi bukan hanya dari Aremania saja.<br /><br />Sejumlah elemen ikut turun jalan untuk menyuarakan keadilan bagi korban.<br /><br />Aksi ini juga untuk memperingati 40 hari Tragedi Kanjuruhan.<br /><br />Di mana dalam tragedi itu sebanyak 135 suporter meninggal dunia dan 600 lebih mengalami luka-luka.<br /><br />“Keranda yang kami siapkan akan kami buat memutar di Alun-alun Tugu. Kami juga menuntut instansi terkait untuk aktif memberikan pemulihan bagi korban luka. Bukan hanya memberikan santunan saja,” kata Koordinator aksi Tim Gabungan Aremania Arif Setiawan, Kamis, (10/11/2022).<br /><br />Dalam keranda itu juga disertai foto-foto korban meninggal dunia.<br /><br />Tuntutan Aremania adalah polisi memasukan pasal 338 KUHP dan 340 KUHP tentang pembunuhan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.<br /><br />Hingga Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.<br /><br />Sumber: Suara.com <br />Redaktur: Ikbal Juliansyah <br />Video Editor: Ahong <br />Vo: Aulia