MALANG, KOMPAS.TV- 40 hari pasca tragedi sepak bola di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, seorang korban, Dian Puspita Putri (22) masih kehilangan sebagian ingatannya. <br /> <br />Warga Plaosan Timur Kota Malang ini juga harus duduk di kursi roda, karena kaki kanannya mengalami patah tulang. <br /> <br />Sang Ibu, Etik Karyati, bercerita bahwa tragedi memilukan 1 Oktober lalu adalah pengalaman pertama putrinya melihat pertandingan sepak bola di stadion. <br /> <br />Putri dirawat di rumah sakit selama 23 hari, sempat koma selama 10 hari. Hingga kini Ia masih kehilangan sebagian ingatannya. <br /> <br />"Di rumah sakit 23 hari. Sekarang masih lupa sebagian ingatannya. Sepertinya dua tahun kebelakang banyak yang lupa" Terang Etik. <br /> <br />Meski sudah bekerja, Ia kerap merasa dirinya masih sekolah. Selain itu Ia juga lupa sama sekali saat dirinya menonton Arema FC vs Persebaya di stadion, 1 Oktober lalu. Putri tak mengingat apapun terkait kejadian tragedi Kanjuruhan. <br /> <br />"Lupa. Gak ingat. Nonton sama siapa juga lupa. Kalau sekarang kondisi masih linu di kaki. Kalau pusing sudah berkurang. Ini mata sudah ndak merah lagi" Ceritanya. <br /> <br />Sang Ibu berharap selain pemulihan secara medis Psikolog yang dijanjikan datang memberikan pendampingan segera memberi pemulihan psikis untuk anaknya. <br /> <br />Selain itu Etik juga tak lelah terus membantu ingatan anaknya pulih, sembari menceritakan kegiatan anaknya sebelum kejadian. Ia juga berharap keadilan dengan pengusutan tuntas tragedi Kanjuruhan. <br /> <br />#korbankanjuruhan #hilangingatan <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/347512/40-hari-tragedi-kanjuruhan-putri-masih-kehilangan-sebagian-ingatannya
