JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah ditunda sepekan, sidang kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, kembali digelar Senin (21/11) pekan depan <br /> <br />Jaksa sebelumnya bilang, penundaan dilakukan dalam rangka evaluasi teknis dan materi persidangan. <br /> <br />Misalnya, penggabungan sejumlah terdakwa. <br /> <br />Jika dilihat dalam sidang sebelumnya, ada upaya dari terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, menyerang kepribadian Yosua. <br /> <br />Ini coba diungkap saat orang-orang terdekat keseharian mereka, dari ajudan sampai asisten rumah tangga (ART), memberikan kesaksian. <br /> <br />Sejumlah saksi bilang, korban Yosua sering marah dan mudah terpancing emosi. <br /> <br />Namun ada kesaksian menarik lainnya, dari Adzan Romer, yang pernah menjadi ajudan Ferdy Sambo. <br /> <br />Jaksa mencecar Romer soal keterangannya yang kerap berganti-ganti di persidangan. <br /> <br />Romer mengaku takut pada Sambo hingga memberikan keterangan tidak jujur. <br /> <br />Sidang Senin depan dijadwalkan kembali dimulai untuk terdakwa Bharada Eliezer. <br /> <br />Kuasa Hukum Eliezer, Ronny Talapessy kembali menegaskan, Eliezer siap mengungkap kasus pembunuhan Yosua terang benderang. <br /> <br />Dalam Podcast bersama Budiman Tanuredjo, Ronny mengungkap Eliezer pernah mendapat intimidasi dari Sambo, namun kini siap membongkar fakta sebenarnya. <br /> <br />Sejumlah saksi akan kembali dihadirkan di sidang pembunuhan Brigadir Yosua; termasuk untuk perkara perintangan penyidikan yang juga menjerat Ferdy Sambo. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/349721/pengacara-bharada-e-ronny-talapessy-eliezer-pernah-diintimidasi-ferdy-sambo
