TEMPO.CO - Penelitian baru di Jepang mengungkapkan bahwa novel coronavirus dapat bertahan hidup di kulit manusia hingga sembilan jam, dan ini menunjukkan bahwa mencuci tangan tetap menjadi alat penting dalam memerangi pandemi.<br /><br />Studi tersebut juga menunjukkan virus corona bertahan jauh lebih lama di kulit manusia dan permukaan lain dibandingkan dengan virus influenza A yang menyebabkan flu musiman. Influenza A bertahan kurang dari dua jam di kulit.<br /><br />Kedua patogen itu mati dalam waktu 15 detik setelah kontak dengan pembersih tangan, menurut penelitian yang diterbitkan 3 Oktober di jurnal Clinical Infectious Diseases. Tapi kedua virus dinonaktifkan dalam 15 detik ketika 80 persen etanol, sejenis alkohol, diaplikasikan.<br /><br /><br />#pakaimasker #jagajarak #cucitangan<br /><br />Video: Ngarto Februana, Oneindia News<br />Sumber Narasi: Miamiherald.com<br />Editor: Ngarto Februana<br /><br />Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel<br /><br />Official Website: https://www.tempo.co<br />Official Video Channel on Website: https://video.tempo.co<br />Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia<br />Instagram:https://www.instagram.com/tempodotco/<br />Twitter: https://twitter.com/tempodotco
