JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi kembali memeriksa saksi dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. <br /> <br />Selain menggelar olah tempat kejadian perkara, polisi juga mendalami kasus ini dengan meminta keterangan dari dua anak Rudyanto yang tidak tinggal serumah. <br /> <br />Selain dua anak korban, polisi juga memeriksa Ketua RT, satpam, dan petugas PLN. <br /> <br />Untuk mengungkap penyebab dan motif kematian satu keluarga ini, polisi menggelar olah TKP ketiga. <br /> <br />Kali ini penyidik menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Laboratorium Forensik, Inafis, Ahli Patologi Anatomi, hingga Ahli Racun. <br /> <br />Dari olah TKP ketiga, polisi menemukan gunungan sampah di dalam rumah. <br /> <br />Baca Juga Kurir Paket Beri Kesaksian soal Korban Satu Keluarga Tewas di Kalideres di https://www.kompas.tv/article/349983/kurir-paket-beri-kesaksian-soal-korban-satu-keluarga-tewas-di-kalideres <br /> <br />Temuan ini, dikaitkan polisi dengan sikap keempat korban yang mengurung diri dari lingkungan sekitar. <br /> <br />Dugaan polisi diperkuat dengan pengakuan petugas kebersihan di kompleks tempat tinggal korban. <br /> <br />Petugas kebersihan menyebut, penghuni tak terlihat beraktivitas, dan menunggak uang kebersihan selama 6 bulan terakhir. <br /> <br />Kini, satu per satu fakta mulai terungkap. <br /> <br />Mobil yang selama ini diduga hilang, ternyata dijual oleh Budianto Gunawan, salah satu korban meninggal. <br /> <br />Terungkap juga fakta bahwa satu keluarga ini bukan meninggal karena kelaparan. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/350064/polisi-gandeng-psikolog-forensik-untuk-ungkap-aspek-kejiwaan-satu-keluarga-tewas-di-kalideres