JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada dua fakta penting yang terungkap dalam perkembangan penyelidikan kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta. <br /> <br />Dua fakta penting ini terungkap saat penyidik meminta keterangan dari 3 orang saksi yakni mediator jual beli rumah dan karyawan koperasi simpan pinjam. <br /> <br />Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, korban Budianto hendak menjual rumah Kalideres dengan harga Rp1,2 miliar. <br /> <br />Namun karena tak kunjung laku, akhirnya sertifikat rumah akan digadaikan ke koperasi simpan pinjam. <br /> <br />Baca Juga 3 Keanehan Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Hidup Mati Bersama Mayat hingga Jual Isi Rumah di https://www.kompas.tv/article/351520/3-keanehan-kasus-satu-keluarga-tewas-di-kalideres-hidup-mati-bersama-mayat-hingga-jual-isi-rumah <br /> <br />Ketika melakukan survei ke rumah korban pada (13/05), karyawan koperasi menemukan Almarhum Reni Margareta telah tewas. <br /> <br />Penyidik Polda Metro juga menggandeng tim ahli psikologi forensik untuk mengotopsi psikologis satu keluarga yang tewas di Kalideres. <br /> <br />Otopsi psikologis dilakukan untuk mengidentifikasi profil psikologis masing-masing korban, serta karakter khas dan pola tingkah laku keempat anggota keluarga. <br /> <br />Polisi menyebut dokter forensik dan labfor kesulitan mengungkap penyebab kematian, karena kondisi jenazah mengering. <br /> <br />Sedangkan motif kejadian juga masih terus diselidiki. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/351641/kejanggalan-kasus-kalideres-polisi-gandeng-tim-ahli-psikologi-forensik-untuk-lakukan-otopsi