MAKASSAR, KOMPAS.TV - Misteri hilangnya 500 ton beras bulog diakui sebagai keteledoran kepala cabang bulog Pinrang, ia mengaku terkena bujuk rayu kepala gudang dan rekanan. <br />Mantan kepala cabang bulog Pinrang, Sulawesi Selatan, menyangkal hilangnya 500 ton beras ia menyebut beras tersebut diambil oleh rekanan dengan tujuan untuk dijual namun ternyata tidak dibayarkan oleh rekanan bulog. <br />Radytio W. Putra Sikado, mantan kepala pimpinan cabang pembantu bulog Pinrang mengklarifikasi keluarnya 500 ton beras dari gudang bulog Pinrang beras tersebut di klaim tidak hilang tapi diambil oleh rekanan bulog Pinrang hanya saja tak kunjung dibayar. <br />Ia mengakui keliru memberikan beras tanpa melalui proses pengambilan yang seharusnya ia menyebut lalu karena terbujuk oleh kepala gudang dan rekanan dari PT Saban Marauke Persada <br />Lolosnya peminjaman beras 500 ton disebut karena adanya jaminan 2 sertifikat lahan dan penggiling padi dan pabrik poles dari rekanan bulog untuk menyakinkan forum bulog agar mau mengeluarkan beras untuk PT SMP. <br />Keluarnya 500 ton beras dari bulog Pinrang dimaksudkan untuk mencapai target penjual beras dari bulog yang mencapai 27 ribu ton beras setiap tahunnya sedangkan saat mengeluarkan beras penjualan saat itu baru mencapai 12 ribu ton beras. <br /> <br /> <br />#berasbuiloghilang <br />#builogmakassar <br />#berashilang <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/353011/mantan-kacab-bulog-pinrang-akui-dibujuk-kepala-gudang-dan-rekanan