JAKARTA, KOMPAS TV - Istana buka suara soal dugaan anggota Paspampres perkosa prajurit Kostrad di sela gelaran KTT G20. <br /> <br />Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan kasus harus didalami dulu, dan ditentukan kategori pelanggarannya. <br /> <br />"Kalau arahnya ke pidana, ya pidana," ucap Moeldoko saat ditemui di Jakarta, Sabtu (3/11). <br /> <br />Baca Juga Perwira Paspampres Perkosa Kowad Terancam Dipecat, Moeldoko: Aturan di TNI Tegas Tidak Ada Toleransi di https://www.kompas.tv/article/354855/perwira-paspampres-perkosa-kowad-terancam-dipecat-moeldoko-aturan-di-tni-tegas-tidak-ada-toleransi <br /> <br />"Nanti dilihat, ini masuk disiplin murni atau disiplin tidak murni. Dilihat dulu kasusnya seperti apa. Dihentikan atau tidak, nanti lihat di persidangan," lanjut Moeldoko. <br /> <br />Mantan Panglima TNI tersebut menegaskan bahwa kasus yang menjerat anggota tidak akan diberi toleransi. <br /> <br />Ketegasan TNI tak akan berkurang, di manapun yang bersangkutan bertugas. <br /> <br />"Semua melalui proses hukum, tapi intinya ketegasan tidak akan berkurang di TNI," ucap Moeldoko. <br /> <br />"Saya sebagai mantan Panglima TNI ya tegas, tidak ada toleransi. Siapapun dia, dari manapun dia berasal," lanjutnya. <br /> <br />Dalam kasus dugaan anggota Paspampres perkosa prajurit Kostrad ini, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan Mayor (Inf) BF sedang menjalani proses hukum terkait perbuatannya. <br /> <br />Video Editor: Firmansyah <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/354866/moeldoko-soal-dugaan-paspampres-perkosa-prajurit-kostrad-tak-ada-toleransi-siapapun-dia
