JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut Psikolog Forensik, latar belakang kecerdasan, serta kondisi kematian mengarah pada cara yang natural; bukan karena cara kematian yang lain. <br /> <br />Satu keluarga juga tidak terlibat sekte atau aliran tertentu yang mengarah ke aksi bunuh diri. <br /> <br />Ya, sebelumnya, keluarga di Kalideres ini ditemukan meninggal dunia pada Kamis, 10 November 2022 silam. <br /> <br />Misteri kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, tiba di babak akhir. <br /> <br />Polisi menyimpulkan penyelidikan satu keluarga di Kalideres dihentikan karena tak ada unsur pidana. <br /> <br />Dokter Forensik menyatakan penyebab kematian karena riwayat penyakit bukan kelaparan. <br /> <br />Psikolog Forensik mengungkap, satu keluarga tidak terlibat sekte atau aliran tertentu yang mengarah aksi bunuh diri. <br /> <br />Polisi menyimpulkan, kematian empat korban sekeluarga dengan kondisi jenazah mengering bukan disebabkan tindak pidana, namun penyakit yang diderita. <br /> <br />Kesimpulan polisi melalui analisis lintas profesi, di antaranya Dokter Forensik, Psikolog Forensik, termasuk penyelidikan internal kepolisian. <br /> <br />Dokter Forensik menemukan, tidak ada penyebab dari luar kematian para korban. <br /> <br />Keempat korban meninggal karena riwayat penyakit, dengan urutan kematian yang berbeda. <br /> <br />Dokter juga memastikan, penyebab kematian bukan karena kelaparan. <br /> <br />Asosiasi Psikologi Forensik menemukan latar belakang kehidupan, korban satu keluarga yang meninggal di Kalideres. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/356874/psikolog-forensik-soal-kasus-kematian-sekeluarga-di-kalideres-tak-terlibat-sekte