JAKARTA, KOMPAS.TV - Kematian Brigadir Yosua menyeret banyak nama. <br /> <br />Tak hanya bagi lima terdakwa pembunuhan berencana, namun sejumlah nama polisi yang didakwa dalam kasus perintangan penyidikan. <br /> <br />Satu persatu anak buah Ferdy Sambo mengakui bahwa perintangan penyidikan ini diotaki oleh Ferdy Sambo. <br /> <br />Dalam sidang lanjutan jumat pekan lalu, Ferdy Sambo sempat bersaksi bahwa ia memerintahkan untuk memusnahkan rekaman CCTV yang diamankan di laptop Baiquni Wibowo. <br /> <br />Baca Juga Ahli Digital Forensik Ungkap Eliezer Dikeluarkan dari Grup WhatsApp Duren Tiga Setelah 3 Jam! di https://www.kompas.tv/article/359970/ahli-digital-forensik-ungkap-eliezer-dikeluarkan-dari-grup-whatsapp-duren-tiga-setelah-3-jam <br /> <br />Padahal rekaman CCTV itu jadi bukti penting pengungkapan kebohongan skenario Sambo. <br /> <br />Dalam sidang lanjutan ini pun Sambo mengaku berdosa telah menyeret para anak buahnya, jadi terdakwa. <br /> <br />Ia pun siap bertanggung jawab atas kesalahannya. <br /> <br />Tak mampu melawan atasan, jadi alasan anak buah Sambo untuk melakukan perbuatannya. <br /> <br />Meski Sambo menyatakan siap bertanggung jawab namun perintangan penyidikan memiliki konsekuensi hukum yang tak bisa diabaikan. <br /> <br />Menutupi jejak kematian Yosua dengan mengaburkan fakta pembunuhan terancam penjara selama 12 tahun. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/359975/mengaku-berdosa-seret-anak-buahnya-ferdy-sambo-mereka-tidak-salah-mereka-orang-orang-yang-hebat
