JAKARTA, KOMPAS.TV - Tak hanya ahli kriminologi, dalam persidangan sebelumnya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso juga mempertanyakan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Yosua. <br /> <br />Hakim menyebut jika memang benar Yosua melakukan hal itu, tak mungkin pemakaman dilakukan secara kedinasan. <br /> <br />Sementara dari hasil tes poligraf yang diungkap di persidangan, terdakwa Kuat Maruf dinyatakan jujur saat ditanya apakah melihat pelecehan seksual dilakukan Yosua kepada Putri di Magelang? <br /> <br />Baca Juga Pengamat soal Ferdy Sambo Tak Pakai Sarung Tangan Hitam: Tidak Eliminasi Pasal Pembunuhan Berencana di https://www.kompas.tv/article/360272/pengamat-soal-ferdy-sambo-tak-pakai-sarung-tangan-hitam-tidak-eliminasi-pasal-pembunuhan-berencana <br /> <br />Kuat pun menjawab tak memergoki Yosua melakukan pelecehan seksual. <br /> <br />Meski dugaan pelecehan seksual di Magelang, Jawa Tengah banyak diragukan di persidangan terdakwa Ferdy Sambo tetap meyakini adanya pelecehan terhadap istrinya Putri Candrawathi oleh Yosua. <br /> <br />Sementara itu sambil menahan tangis, terdakwa Putri Candrawathi menyayangkan keterangan ahli kriminolog. <br /> <br />Putri berharap ahli kriminolog bisa memahami perasaannya sebagai korban korban kekerasan seksual. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/360287/hasil-tes-poligraf-kuat-ma-ruf-soal-tak-lihat-adanya-pelecehan-di-magelang-dinyatakan-jujur
