JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli Kriminologi menyebut peristiwa penembakan terhadap Brigadir Yosua Hutabarat merupakan pembunuhan berencana. <br /> <br />Sementara itu, Ahli Psikologi Forensik menyebut tingkat kecerdasan Ferdy Sambo di atas rata-rata dinilai menjadi sebuah fakta yang menguatkan adanya pembunuhan berencana terhadap Yosua Hutabarat. <br /> <br />Ahli Kriminologi dari Universitas Indonesia, Muhammad Mustofa menjelaskan hasil analisis terhadap peristiwa penembakan Brigadir Yosua Hutabarat. <br /> <br />Mustofa menyebut peristiwa itu merupakan pembunuhan berencana. <br /> <br />Hal ini, disampaikan Mustofa saat memberikan keterangan sebagai ahli di muka persidangan. <br /> <br />Awalnya Jaksa bertanya, apakah peristiwa itu masuk kategori pembunuhan berencana atau tidak. <br /> <br />Mustofa menjawab hal itu masuk kategori pembunuhan berencana. <br /> <br />Ahli Psikologi Forensik, Reni Kusumowardhani menilai tingkat kecerdasan Ferdy Sambo yang di atas rata-rata disebut menjadi sebuah fakta yang menguatkan adanya pembunuhan berecana terhadap Yosua Hutabarat. <br /> <br />Reni menyebut orang dengan tingkat kecerdasan tinggi cenderung lebih baik dalam merencanakan sesuatu. <br /> <br />Motif pembunuhan berencana diperkuat dengan adanya aktor intelektual yang berperan mengatur dan melakukan pembagian kerja dalam menjalankan skenario. <br /> <br />Aktor intelektual mengatur skenario agar pembunuhan berencana itu tidak teridentifikasi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/361431/diduga-jadi-dalang-skenario-psikolog-forensik-akui-tingkat-kecerdasan-ferdy-sambo-di-atas-rata-rata
