KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai dan wilayah perbukitan untuk lebih waspada dan meningkatkan kesiap-siagaan. <br /> <br />Terutama jika hujan lebat terjadi dalam intensitas yang cukup lama. <br /> <br />Lantas, mengapa BMKG memberikan imbauan di atas? <br /> <br />Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati merilis adanya potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia selama dua hari kedepan (30-31 Desember 2022). <br /> <br />Hal ini disampaikan oleh BMKG dalam konferensi pers yang digelar secara daring melalui sambungan telekonferensi pada Kamis (29/12). <br /> <br />Cuaca ekstrem tersebut berpeluang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, dan tanah longsor. <br /> <br />Tak hanya itu, berdasarkan prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF), daerah yang ditetapkan berstatus "Siaga" pada periode periode waktu tersebut adalah sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat & Timur (NTB-NTT). <br /> <br />Dampak yang dapat terjadi, kata Dwikorita, di antaranya adalah volume aliran sungai berpotensi meningkat drastis sehingga dapat mengakibatkan potensi banjir dan banjir bandang. <br /> <br />Selain itu, besar kemungkinan hujan lebat tersebut mengakibatkan potensi tanah longsor, guguran bebatuan, atau erosi tanah, terutama di daerah-daerah dataran tinggi dan lereng-lereng perbukitan dan gunung. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/363102/bagaimana-prediksi-cuaca-di-momen-tahun-baru-30-31-desember-2022-ini-kata-kepala-bmkg