GIANYAR, OMPAS TV - Diawali dengai iring - iringan perangkat sesajen dan air suci , warga Banjar Suwat, Desa Suwat, Gianyar, Bali, hari tumpah ruah di simpang empat banjar setempat. <br /> <br />Hal ini untuk bersama ikut dalam tradisi perang air setiap awal tahun baru oleh seluruh warga desa. <br /> <br />Dipandu pemangku setempat, warga dari empat penjuru melakukan persembahyangan sebelum memulai perang air. <br /> <br />Tarian dengan mengusung tema air juga di pentaskan melibatkan seniman tari khusus menggunakan sarana air. <br /> <br />Usai pementasan ini seluruh peserta terlibat perang air yang sudah disucikan , menggunakan gayung. <br /> <br />Rela basah kuyup , nampak keceriaan peserta saat ikut dalam tradisi ini. <br /> <br />Dewa Ngakan Raka, Wakil Bendesa Suwat menjelaskan, tradisi ini adalah awal untuk menjalani kehidupan di tahun baru. <br /> <br />Disamping itu , tradisi ini juga sekaligus dijadikan ajang pemersatu diantara warga desa. <br /> <br />Tradisi ini merupakan tahun ke delapan setelah sebelumnya juga dilakukan tradisi yang sama, dimana air dipercaya sebagai penyucian. <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />#tradisi #perangair #desasuwat <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/365401/tradisi-perang-air-raih-energi-positif-di-tahun-baru
