JAKARTA, KOMPAS.TV - Putri Candrawathi, terdakwa kasus pembunuhan berencana Yosua. <br /> <br />Sidang pemeriksaan terdakwa Putri Candrawathi, dipenuhi dengan isak tangis. <br /> <br />Putri berkali-kali tak mampu menahan air matanya, saat menceritakan pelecehan seksual yang diduga dialaminya di Magelang, 7 Juni 2022 lalu. <br /> <br />Putri kembali menangis saat menyebut dirinya malu menceritakan pelecehan yang dialaminya pada Ferdy Sambo, karena khawatir tak dicintai lagi. <br /> <br />Dalam keterangannya, Putri kembali menegaskan dirinya sebagai korban pelecehan dan tak tahu mengapa ia menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana Yosua. <br /> <br />Baca Juga Pakar Psikologi Sangsi Putri Candrawathi Diperkosa: ke Suami Tak Mau Cerita, tapi Temui Yosua di https://www.kompas.tv/article/367503/pakar-psikologi-sangsi-putri-candrawathi-diperkosa-ke-suami-tak-mau-cerita-tapi-temui-yosua <br /> <br />Hakim juga mencecar Putri, soal peristiwa penembakan di rumah Duren Tiga. <br /> <br />Putri menyebut mendengar suara letusan beberapa kali, namun tidak berupaya mencari penyebabnya. <br /> <br />Putri juga tak berpikir, apakah peristiwa di Duren Tiga terkait dengan apa yang diceritakannya pada Sambo di rumah Saguling. <br /> <br />Sementara jaksa mencecar Putri, mengapa Putri tak menunjukkan luka lebam pada suaminya saat mengaku mengalami pelecehan dan kekerasan. <br /> <br />Penasihat hukum keluarga Yosua, Martin Simanjuntak menyebut sikap Putri Candrawathi di persidangan sebagai upaya untuk menggaet simpati hakim. <br /> <br />Seusai diperiksa sebagai terdakwa pembunuhan berencana, Putri Candrawathi akan menghadapi tuntutan jaksa, pada hari Rabu, 18 Januari 2023. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/367524/tangisan-putri-di-kursi-panas-sidang-sambo-begini-tanggapan-martin-simanjuntak