JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Polhukam, Mafhud MD mengungkap strategi penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura dengan memantau catatan pemesanan katering pendukung Enembe. <br /> <br />Dari pemantauan, Mahfud menyatakan catatan pemesanan katering pendukung yang berjaga di depan kediaman Lukas Enembe semakin lama makin berkurang jumlahnya. <br /> <br />Mahfud menyebut hal ini memudahkan penangkapan Enembe. <br /> <br />Baca Juga Polisi Berhasil Bekuk 3 Pelaku Perampokan Rumah Wali Kota Blitar, 2 Lainnya Masih Buron di https://www.kompas.tv/article/367525/polisi-berhasil-bekuk-3-pelaku-perampokan-rumah-wali-kota-blitar-2-lainnya-masih-buron <br /> <br />Sementara itu, Enembe dibawa usai menjalani pemeriksaan medis dan dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. <br /> <br />Ambulans yang membawa Enembe keluar dari RSPAD dikawal kendaraan taktis. <br /> <br />KPK resmi menahan Enembe di Rutan Pomdam Jaya Guntur selama 20 hari mulai 11-30 Januari mendatang, usai ditangkap di Jayapura pada Selasa (10/1/2023) lalu. <br /> <br />Enembe diduga menerima suap Rp 1 miliar dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka dan menerima gratifikasi terkait jabatannya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/367526/mahfud-md-beberkan-strategi-penangkapan-enembe-lihat-catatan-pemesanan-nasi-bungkus
