JAKARTA, KOMPAS.TV - Tangisan Putri Candrawathi jelang tuntutan jaksa dikritik pakar mikroekspresi karena tidak menunjukkan ledakan emosi yang lazim. <br /> <br />Tangisan Putri selama sidang pekan ini bahkan membuat hakim ikut menenangkannya. <br /> <br />Baca Juga Soal Alasan Tolak Divisum, Putri Candrawathi: Saya Bingung dan Malu di https://www.kompas.tv/article/368190/soal-alasan-tolak-divisum-putri-candrawathi-saya-bingung-dan-malu <br /> <br />Sidang penuh air mata terjadi saat istri Ferdy Sambo diperiksa sebagai terdakwa pada 11 Januari lalu. <br /> <br />Putri berkali-kali menyeka air matanya saat mengaku dilecehkan Brigadir Yosua Hutabarat di Magelang. <br /> <br />Tangisan Putri membuat hakim anggota Morgan Simanjuntak ikut berkomentar agar Putri bisa meredakan tangisannya. <br /> <br />Namun tangisan Putri disidang dianalisis pakar mikro ekspresi Kirdi Putra tidak menemukan ekspresi gejala traumatis. <br /> <br />Sementara itu, aktivis perempuan Irma Hutabarat yang aktif mendampingi keluarga Yosua menilai ada kejanggalan di balik sikap dan tangisan Putri. <br /> <br />Irman menyebut, tidak ada korban pelecehan seksual yang bisa berbicara tentang trauma yang dialami dengan teratur dan lembut. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/368203/pakar-mikro-ekspresi-tak-temukan-gejala-traumatis-pada-putri-candrawathi