JAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa Ferdy Sambo mengakui kesalahannya, Sambo menyebut emosi telah menutup logikanya. <br /> <br />Keterangan ini ia sampaikan saat jalani pemeriksaan terkahir sebagai terdakwa pada Selasa pekan lalu. <br /> <br />Sambo pun berharap Jaksa dan Majelis Hakim bisa obyektif dalam membuat tuntutan ataupun menjatuhkan vonis di persidangan. <br /> <br />Tak hanya mengakui kesalahan dan meminta maaf, sepanjang persidangan ada sejumlah keterangan yang disampaikan Sambo. <br /> <br />Beberapa yang jadi sorotan adalah beda keterangan Sambo dengan Eliezer. <br /> <br />Baca Juga Hari Ini, Terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf Akan Hadapi Sidang Tuntutan Jaksa di https://www.kompas.tv/article/368403/hari-ini-terdakwa-ricky-rizal-dan-kuat-ma-ruf-akan-hadapi-sidang-tuntutan-jaksa <br /> <br />Dalam pesidangan Sambo selalu menegaskan dirinya tidak ikut menembak Yosua. <br /> <br />Sementara Eliezer juga masih berpegang teguh pada kesaksian bahwa Sambo ikut menembak Yosua. <br /> <br />Tak hanya itu, beda keterangan Sambo dan Eliezer juga soal perintah. <br /> <br />Eliezer bersikeras menerima perintah untuk menembak Yosua, sementara Sambo mengaku memberi perintah hajar. <br /> <br />Lantas, bagaimana nantinya Jaksa menyusun tuntutan terhadap terdakwa Ferdy Sambo. <br /> <br />Apakah Jaksa akan menuntut hukuman maksimal dari Pasal 340 yaitu hukuman mati atau penjara seumur hidup? kita nantikan bersama. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/368406/jelang-pembacaan-tuntutan-sambo-berharap-jaksa-dan-hakim-bijak-dalam-jatuhkan-vonis
