JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam nota pembelaan yang ditulisnya sendiri, Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo berharap dapat segera kembali memeluk putra-putrinya. <br /> <br />Putri kembali menegaskan bahwa ia tidak pernah berniat, hingga merencanakan membunuh siapa pun. <br /> <br />Ya, Putri Candrawathi menyebut berani bertanggung jawab kepada Tuhan bahwa dirinya benar menjadi korban ancaman dan pelecehan oleh Brigadir Yosua. <br /> <br />Tak hanya itu, dirinya mengaku tidak mengetahui bahwa suaminya, Ferdy Sambo akan datang ke Rumah Duren Tiga, tempat dirinya akan melakukan isolasi untuk menunggu hasil PCR. <br /> <br />Dalam nota pembelaannya, Putri Candrawathi membacakan jika selama jadi Ibu Bhayangkari, banyak hal yang berkesan. <br /> <br />Salah satunya, saat dirinya merintis dan membina Grup Hadroh Bhayangkari Brebes, Jawa Tengah, hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi beragama. <br /> <br />Dalam membacakan nota pembelaan atau pledoinya, Putri Candrawathi mengungkapkan bahwa dirinya merasa trauma dan malu saat kekerasan seksual yang terjadi di magelang menimpa dirinya. <br /> <br />Putri berusaha menguatkan hati untuk bercerita kepada Ferdy Sambo. <br /> <br />Pleidoi putri diberi judul "Surat Dari Balik Jeruji, jika Tuhan Mengizinkan Saya Ingin Kembali Memeluk Putra-Putri Kami". <br /> <br />Putri membuka pleidoinya dengan menyampaikan perasaannya sebagai perempuan dan juga ibu. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/371827/klaim-tak-tahu-rencana-pembunuhan-yosua-putri-candrawathi-sebut-dirinya-perempuan-yang-tersakiti