BLITAR, KOMPAS.TV - Video ini merupakan penyambutan mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, usai bebas dari penjara akibat kasus suap. Samanhudi Anwar bebas 3 bulan sebelum aksi perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar terjadi, pada akhir tahun lalu. <br /> <br />Dalam sambutannya, mantan Wali Kota Blitar itu mengaku akan balas dendam dengan oknum politik. Hal itu direncanakan, lantaran dirinya merasa didzolimi oleh oknum politik tersebut. <br /> <br />Meski demikian, saat itu Samanhudi enggan menyebutkan siapa oknum politik yang dimaksud. Samanhudi juga menyebut bahwa di Kota Blitar ini terjadi perampokan kekuasaan. <br /> <br />Samanhudi Anwar sendiri memang memiliki permasalahan politik dengan Santoso. Pada pilwali 2019 lalu, Santoso sempat diminta untuk menjadi wakil dari putra Samanhudi Anwar, yang maju sebagai calon wali kota. <br /> <br />Namun Santoso memilih untuk maju sendiri sebagai calon wali kota, dan berebut rekom dari PDI-P dengan putra Samanhudi. PDI Perjuangan, saat itu akhirnya memberikan rekomendasinya kepada Santoso, untuk maju sebagai calon Wali Kota Blitar. <br /> <br />Putra Samanhudi terpaksa menunggangi partai lain, untuk bertarung dengan Santoso, dalam Pilwali Kota Blitar 2019 lalu. Namun, saat itu Santoso berhasil memenangkan Pilwali, dan terpilih menjadi Wali Kota Blitar. <br /> <br />Dari situlah Samanhudi Anwar dan Santoso tidak pernah lagi bertemu maupun bertegur sapa. Meski demikian, Santoso mengaku hubungan mereka baik-baik saja. <br /> <br />Pasca penangkapan Samanhudi oleh Polda Jatim akhir pekan kemarin, sejumlah elemen meyakini, dendam politik di pilwali 2019 itu menjadi latar belakang perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar. <br /> <br />#blitar #walikotablitar #perampokan #santoso #samanhudi #poldajatim #beritakediri <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/373218/pemilu-2019-diduga-menjadi-penyebab-dendam-samanhudi-kepada-santoso
