BANTEN, KOMPAS.TV - Perum Bulog, bekerja sama dengan Polda Banten, mengungkap mafia beras yang mengoplos 350 ton beras Bulog. <br /> <br />Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menangkap tujuh tersangka. <br /> <br />Yang melakukan kecurangan mencampur beras Bulog, dan mengemas ulang dengan beras premium merek lain, serta menjual beras di atas harga eceran tertinggi. <br /> <br />Polisi menyebut, motif tersangka untuk keuntungan pribadi. <br /> <br />Baca Juga Pengoplos Beras Bulog Ngaku Baru Beraksi Satu Bulan, Polisi Perkirakan Untung Ratusan Juta di https://www.kompas.tv/article/377186/pengoplos-beras-bulog-ngaku-baru-beraksi-satu-bulan-polisi-perkirakan-untung-ratusan-juta <br /> <br />Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengungkapkan, akibat ulah mafia, harga beras tak kunjung turun. <br /> <br />Karena beras yang dioplos, beras untuk operasi pasar agar harga terjangkau. <br /> <br />Oleh pelaku, beras Bulog seharga Rp8.300,- dijual Rp12.000,- seharga beras premium. <br /> <br />Buwas menekankan, pelaku praktik mafia pangan, harus dihukum tegas. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/377223/terungkap-mafia-beras-yang-oplos-350-ton-beras-bulog-berhasil-ditangkap
