JAKARTA, KOMPAS.TV - Adu fakta dan argument terjadi selama persidangan kasus pembunuhan berencana Yosua Hutabarat, antara jaksa penuntut umum dan penasehat hukum terdakwa Ferdy Sambo. <br /> <br />Dalam persidangan, jaksa berkali- kali menyebut, bahwa jelas terdakwa Ferdy Sambo yang melakukan perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir Yosua Hatabarat. <br /> <br />Bahkan jaksa sebut penasihat hukum mengetahui fakta tersebut namun tidak mau mengakuinya demi kepentingan kliennya. <br /> <br />Dalil tuntutan jaksa penuntut umum justru dibilang lahir dari rasa frustasi. <br /> <br />Baca Juga Persiapan Jelang Vonis Sambo, Sekitar 200 Personel Gabungan akan Amankan PN Jaksel Esok! di https://www.kompas.tv/article/377758/persiapan-jelang-vonis-sambo-sekitar-200-personel-gabungan-akan-amankan-pn-jaksel-esok <br /> <br />Penasihat hukum Ferdy Sambo menyatakan jaksa penuntut umum tidak memiliki bukti dan dalil yang membuktikan terdakwa Sambo berbuat sebagaimana yang dituduhkan. <br /> <br />Tak hanya mendengarkan keterangan dari jaksa dan penasihat hukum terdakwa. <br /> <br />Selama persidangan, hakim juga jeli dan menggunakan logika yang masuk nalar dalam menggali keterangan terdakwa. <br /> <br />Kini semua keputusan ada di tangan majelis hakim. <br /> <br />Semua pihak harus menghormati apapun yang jadi keputusan hakim dalam vonis untuk terdalwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/377762/sambo-dan-putri-akhirnya-hadapi-sidang-vonis-besok-ini-kata-penasihat-hukum
