SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Proses evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo di Dusun Nusupan, Desa Kadokan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada hari Jumat (17/2/2023) dini hari, terlihat dramatis. Warga bahkan dievakuasi melalui atap rumah karena air yang merendam sudah setinggi 2,5 meter. Sebanyak 70 warga dievakuasi menggunakan perahu ke tempat yang lebih tinggi. <br /> <br />Kepala Dusun Nusupan, Hari, menjelaskan air sudah masuk permukiman sejak hari Rabu (15/2/2023) pagi. Sempat surut pada hari Kamis (16/2/2023) siang, namun sore harinya air kembali naik karena intensitas hujan yang tinggi di wilayah Soloraya. Sementara Sungai Bengawan Solo dan sejumlah anak Sungai Bengawan Solo tidak dapat menampung debit air. <br /> <br />"Sudah semua, 1 RW sudah selutut tingginya, sementara untuk yang masuk di rumah ada yang satu mata kaki, selutut, bahkan tenggelam salah satunya ada di RT 4,"kata Hari. <br /> <br />Salah satu warga, Bentin mengatakan ia bersama warga lainnya sudah dievakuasi dan mengungsi di Masjid An-Nikmah Nusupan yang lokasinya lebih tinggi. Warga berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk membuat tanggul sehingga dapat menahan banjir saat Sungai Bengawan Solo dan anak sungainya meluap. <br /> <br />"Mengungsi sudah dari jam 7. Kalau air naik itu dari jam 6 dan sempat turun di pagi hari, kemudian naik lagi dan akhirnya mengungsi. Ini sudah mengungsi 2 hari,"ujar Bentin. <br /> <br />Dengan kondisi seperti ini, warga berharap cuaca kembali membaik dan tidak kembali hujan agar air berangsur surut dan mereka bisa kembali ke rumahnya masing-masing. <br /> <br />#sungaibengawansolo #sukoharjo #banjir <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/379645/dramatis-evakuasi-warga-korban-banjir-akibat-meluapnya-bengawan-solo
