SUKABUMI, KOMPAS.TV - Elsa Nopiyanti, mahasiswi IPB Bogor ini berhasil memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi memiliki nilai ekonomi dengan cara budidaya maggot atau belatung sebagai pakan ikan dan unggas. <br /> <br />Budidaya maggot yang dilakukan Elsa berawal ketika mendapat beasiswa dari salah satu perusahaan semen di wilayah Kecamatan Gunung Puyuh untuk melakukan inovasi terkait permasalahan sampah. <br /> <br />Berbekal pendidikan yang sedang ditekuni dikampusnya Elsa berinisiasi mengurai sampah dengan budidaya magot yang memiliki banyak manfaatnya. <br /> <br />Dalam budidaya magot, Elsa menggandeng pemuda Karang Taruna Karya Mandiri di Desa Kebon Manggu, Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi. <br /> <br />Baca Juga Tim Gabungan Mulai Bergerak untuk Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi yang Mendarat Darurat di https://www.kompas.tv/article/380118/tim-gabungan-mulai-bergerak-untuk-evakuasi-rombongan-kapolda-jambi-yang-mendarat-darurat <br /> <br />Di lahan yang sederhana ini pengembangbiakan maggot tersimpan dalam puluhan boks yang tumbuh berkembang dan siap dipanen dalam waktu 45 hari. <br /> <br />Biaya yang murah serta pemeliharaan yang sangat mudah membuat budidaya ini kini menjanjikan ekonomi tambahan bagi pemuda karang taruna setempat. <br /> <br />Harga jual maggot ditingkat para petani saat ini dijual Rp 8,000 per kilogram dan untuk satu kali panen bisa menghasilkan 10 kilogram maggot. <br /> <br />Budidaya maggot ini membuka peluang wirausaha karena pangsa pasarnya sangat terbuka, terlebih untuk memenuhi kebutuhan petani ikan dan peternakan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/380123/wow-mahasiswi-ipb-manfaatkan-sampah-dengan-cara-budidaya-maggot-atau-belatung