JAKARTA, KOMPAS.TV - Depo Pertamina Plumpang yang telah beroperasi sejak tahun 1974 ini, terbakar dan menyebabkan belasan orang meninggal dunia. <br /> <br />Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyebut, rencana penempatan Buffer Zone atau Zona Aman sudah ada sejak 2009. <br /> <br />Dalam rencana saat itu, disebutkan Zona Aman dari Depo BBM Pertamina, sejauh 50 meter, berdasarkan penelitian terkait radiasi panas. <br /> <br />Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan, Depo Pertamina Plumpang akan dipindah ke Tanah Pelindo. <br /> <br />Lahan akan siap dibangun akhir 2024. <br /> <br />Demi keamanan dan keselamatan masyarakat, akan dibuat Buffer Zone sejauh 50 meter dari pagar. <br /> <br />Saat kejadian, permukiman warga sangat dekat dari pagar depo, hingga merenggut nyawa belasan orang. <br /> <br />Namun menurut Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, bukan Depo Pertamina yang harus dipindahkan; melainkan masyarakat yang harus direlokasi dari tempat itu. <br /> <br />Sementara Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna di program Sapa Indonesia Malam menyatakan, pemindahan Depo Plumpang harus mempertimbangkan kondisi saat ini dan ke depannya. <br /> <br />Dengan relokasi depo atau permukiman penduduk sekitar tempat itu, diharapkan tak ada lagi korban jiwa akibat kejadian serupa. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/385230/mana-yang-harus-pindah-ini-pro-kontra-relokasi-permukiman-penduduk-depo-pertamina-plumpang
