JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri menjelaskan makna percakapan lewat pesan singkat antara Teddy Minahasa dan Dody Prawiranegara terkait sabu ganti tawas. <br /> <br />Hal itu diungkap Reza saat menjadi saksi ahli meringankan dalam sidang lanjutan kasus narkoba Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis (16/3/2023). <br /> <br />Mulanya, hakim bertanya terkait perintah Teddy Minahasa untuk ganti barang bukti sabu dengan tawas. <br /> <br />"Apakah bisa begitu perintah itu dikeluarkan, si pemberi perintah mengelak, itu cuma candaan kok?" tanya hakim. <br /> <br />"Agar tidak mengundang multiftafsir majelis, agar izin saya memiliki kesamaan persepsi dengna majelis maksud, jika diizinkan, bolehkah saya mengetahui instruksi itu seperti apa," ujar ahli. <br /> <br />"Ganti sebagian bb dengan trawas untuk bonus anggota, ada caption tersenyum di WA, terus dijawab siap jenderal tidak berani, menurut ahli bagaimana, apakah terkandung candaan?" Tanya hakim. <br /> <br />Baca Juga Linda Ungkap Teddy Minahasa Minta Rp100 Miliar untuk Loloskan 1 Ton Sabu dari Taiwan di https://www.kompas.tv/article/388418/linda-ungkap-teddy-minahasa-minta-rp100-miliar-untuk-loloskan-1-ton-sabu-dari-taiwan <br /> <br />Reza memandang bahwa kejahatan terkait narkoba adalah sebuah kejahatan berencana, sehingga tidak relevan apabila chat tersebut disebut tidak ada niat atau bercanda. <br /> <br /> "Saya tidak bersepakat majelis apabila ada pihak yang mengklaim tidak punya niat atas perbuatan berencana," ungkapnya. <br /> <br />Video Editor: Firmansyah <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/388430/ahli-beberkan-arti-perintah-teddy-minahasa-soal-sabu-ganti-tawas
