PALU, KOMPAS.TV - Saat pandemi Covid-19 melanda, beragam cara digunakan pelaku UMKM agar pundi-pundi tetap terkumpul. <br /> <br />Salah satunya adalah memanfaatkan transaksi keuangan digital. <br /> <br />Wanda salah seorang penyintas bencana gempa di Palu tahun 2018 lalu, bercerita dirinya bersama keluarga sempat mengungsi akibat bencana. <br /> <br />Ayahnya meninggal karena jadi korban tsunami kala itu. <br /> <br />Tak mau berlarut dalam duka, Wanda pun bangkit membangun usaha kuliner di rumah peninggalan mendiang ayahnya. <br /> <br />Tahun 2020 Wanda mulai membangun usaha kulinernya itu, memanfaatkan media sosial untuk pemasaran dan layanan pesan antar kini usahanya mulai berkembang pesat. <br /> <br />Saat pembatasan sosial masih berlaku semasa pandemi transaksi keuangan antar bank pun dilakukan Wanda agar usahanya terus berkembang. <br /> <br />Rahmatulah salah seorang Ketua Komunitas Usaha Kecil di Palu mengatakan, saat pandemi Covid-19 banyak usaha kecil tumbuh dengan memanfaatkan transaksi pembayaran digital. <br /> <br />Sebab tanpa harus bertemu transaksi tetap bisa dilakukan. <br /> <br />Menurut Data Bank Indonesia, selama pandemi jumlah transaksi keuangan digital khususnya Qris (Quick Response Code Indonesian Standard) melesat hingga 400 persen. <br /> <br />Lonjakan ini salah satunya didorong usaha kecil yang mulai marak menggunakan transaksi digital. <br /> <br />Jumlah penggunaan transaksi digital dipercaya akan terus meningkat. <br /> <br />Keamanan dalam bertransaksi masih terus disempurnakan, tentu bersamaan dengan pengembangan infrastruktur tiap daerah. <br /> <br />Baca Juga Aktivitas Merapi di Perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta Fluktuatif, Warga Diimbau Tetap Waspada! di https://www.kompas.tv/article/388517/aktivitas-merapi-di-perbatasan-jawa-tengah-dan-yogyakarta-fluktuatif-warga-diimbau-tetap-waspada <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/388519/transaksi-keuangan-digital-bantu-pengusaha-umkm-di-palu-sulawesi-tengah