JAKARTA, KOMPAS.TV - Perilaku aparat Bea Cukai kembali menjadi sorotan. <br /> <br />Di media sosial, seorang warga mengunggah curhatan pernah dipaksa membayar pajak, dari kiriman piala juara lomba menyanyi di luar negeri. <br /> <br />Kementerian Keuangan meminta maaf atas insiden tersebut. <br /> <br />Warga bernama Fatimah Zahratunissa memenangi lomba menyanyi di Jepang. <br /> <br />Piala yang dimenanginya ia kirimkan dari Jepang, karena terlalu besar untuk dibawa langsung. <br /> <br />Di media sosial ia menceritakan, saat ingin mengambil paket kiriman piala dari Jepang itu ia diharuskan membayar pajak sebesar Rp4 juta oleh petugas Bea Cukai. <br /> <br />Meski Fatimah akhirnya bisa membawa pulang pialanya, tanpa membayar sepeserpun namun ia sempat ditanya punya uang berapa untuk membayar. <br /> <br />Kementerian Keuangan pun buka suara tentang hal ini. <br /> <br />Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo meminta maaf atas apa yang dialami Fatimah. <br /> <br />Di akun media sosialnya Yustinus menyatakan kami memohon maaf secara tulus atas ketidaknyamanan yang terjadi. <br /> <br />Sebelumnya jajaran Bea Cukai juga menjadi sorotan setelah salah satu pejabatnya, viral di media sosial karena dianggap pamer harta kekayaan. <br /> <br />Baca Juga Begini Cerita WNI yang Menang Lomba Nyanyi di Jepang Ditagih Bea Cukai Rp4 Juta untuk Tebus Piala di https://www.kompas.tv/article/390054/begini-cerita-wni-yang-menang-lomba-nyanyi-di-jepang-ditagih-bea-cukai-rp4-juta-untuk-tebus-piala <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/390312/wni-menang-lomba-ditodong-pajak-rp4-juta-oleh-bea-cukai-kemenkeu-kami-mohon-maaf-secara-tulus
