MEDAN, KOMPAS.TV - Seorang polisi di Polres Samosir, Sumatera Utara, ditemukan meninggal. <br /> <br />Ia diduga bunuh diri dengan meminum cairan sianida. <br /> <br />Almarhum sebelumnya tengah diperiksa atas dugaan penggelapan pajak di Samsat senilai Rp2,5 Miliar. <br /> <br />Namun pihak keluarga ragu almarhum meninggal bunuh diri, karena ditemukan luka memar. <br /> <br />Kapolres samosir menjelaskan, bahwa dari telepon seluler Bripka AS didapati ada komunikasi dengan seorang terduga pelaku berinisial AC mengenai cara menipu wajib pajak. <br /> <br />Selain tindak pidana penipuan dan pemalsuan dokumen, polisi akan menerapkan tindak pidana pencucian uang, terkait aliran uang dengan mencari aset dari pelaku nantinya, yang dikaji bersama PPATK. <br /> <br />Meski demikian keluarga ragu, bripka AS meninggal karena bunuh diri, karena ditemukan luka memar di tubuhnya. <br /> <br />Menurut kuasa hukum keluarga Bripka AS, almarhum justru bercerita kepada istrinya bahwa dirinya akan membongkar praktik penggelapan pajak di Samsat Samosir. <br /> <br />Selain itu Istri Bripka AS juga mengaku mendapat intimidasi dari Kapolres Samosir dalam kasus kematian suaminya. <br /> <br />Keraguan keluarga semakin menjadi ketika jenazah Bripka AS tiba di rumah orangtuanya di Silou Kahean, Simalungun Sumatera Utara. <br /> <br />Keluarga melihat jenazah Bripka AS menghitam di bagian wajah, kaki, dan tangan. <br /> <br />Selain itu ada luka memar di bagian belakang kepala, seperti diserang benda tumpul. <br /> <br />Bripka AS dimakamkan tidak secara kemiliteran di dekat rumah orang tuanya, namun hanya secara sederhana. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/391096/keluarga-temukan-luka-memar-ditubuh-bripka-as-yang-diduga-bunuh-diri-karena-kasus-penggelapan-pajak