KOMPAS.TV - Menjawab semua pertanyaan anggota komisi VI DPR RI dirut PT KAI menganggap biaya pembelian kereta api baru membutuhkan biaya yang besar dibanding impor bekas. <br /> <br />Dirut KAI mengaku tak ada niatan untuk melakukan impor kereta bekas. Kondisi keuangan PT Kereta Api diakui sangat menurun saat pandemi covid-19. <br /> <br />Saat ini, biaya untuk membeli kereta baru yang diproduksi di dalam negeri jauh lebih mahal dibandingkan kereta bekas impor dari Jepang. <br /> <br />Satu trainset bekas impor dari jepang sampai bisa dioperasikan membutuhkan biaya 1,6 miliar sedangkan 1 trainset baru buatan inka dibanderol dengan harga Rp 20 miliar. <br /> <br />Direktur utama PT INKA menjelaskan, saat ini tingkat komponen dalam negeri untuk produksi kereta rel listrik atau KRL baru sebesar 45 sampai 50 persen. <br /> <br />Meskipun bodi kereta sudah mampu diproduksi di dalam negeri, beberapa kompenen lain masih harus diimpor. <br /> <br />Sementara itu terkait pesanan kereta dari PT KCI baru masuk maret 2023 sebanyak 16 trainset. Targetnya rangkaian kereta bisa rampung selama 18 bulan atau di tahun 2025. <br /> <br />Baca Juga Panas Bahas Impor KRL, Komisi VI DPR Andre Rosiade Marah dan Gebrak Meja di https://www.kompas.tv/article/392312/panas-bahas-impor-krl-komisi-vi-dpr-andre-rosiade-marah-dan-gebrak-meja <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/392315/jawab-pertanyaan-komisi-vi-dpr-dirut-pt-kai-kereta-baru-lebih-mahal-dibanding-bekas