SOLO, KOMPAS.TV - Tim DVI Polda Jawa Tengah dan Dokkes Polres Banjarnegara masih terus berupaya mengungkap ke 9 jenazah korban pembunuhan Slamet Tohari yang belum teridentifikasi. <br /> <br />Jika dilihat pada proses otopsi, diperkirakan para korban dibunuh sekitar 2 sampai 3 tahun yang lalu. <br /> <br />Sebab kondisi ke 9 jenazah sudah rusak dan sulit untuk diambil sidik jarinya. <br /> <br />Polisi berharap bagi warga yang merasa kehilangan keluarganya untuk segera melaporkan ke Polres Banjarnegara atau Polda setempat. <br /> <br />Sementara itu, Polda Jawa Tengah membeberkan jenis racun yang digunakan oleh Slamet Tohari. <br /> <br />Korban dicekoki dengan racun serta obat darah tinggi. <br /> <br />Sejumlah senyawa yang ditemukan dari tubuh korban, diantaranya Klonidin serta Potasium Sianida. <br /> <br />Racun-racun yang digunakan tersangka dipadukan dengan Klonidin yang merupakan obat anti hipertensi. <br /> <br />Polisi masih terus melakukan pendalaman, utamanya untuk mencari kemungkinan adanya korban lainnya, salah satu upaya yang dilakukan dengan membuka posko pengaduan korban pembunuhan dukun pengganda uang. <br /> <br />Hingga saat ini ada 12 korban yang ditemukan dalam kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah. <br /> <br />Baca Juga Bupati Meranti Sempat Protes Kemenkeu soal Bagi Hasil Produksi Minyak di https://www.kompas.tv/article/395918/bupati-meranti-sempat-protes-kemenkeu-soal-bagi-hasil-produksi-minyak <br /> <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/395922/dukun-mbah-slamet-bunuh-12-orang-9-jenazah-masih-belum-dikenali-identitasnya
