KOTA GORONTALO, KOMPAS.TV - Jelang tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu, warga di Kota Gorontalo mulai menjual lampu botol. <br /> <br />Penjualan lampu botol menjamur di Jalan Samratulangi Kelurahan Limba U satu Kota Gorontalo. <br /> <br />Namun setelah dua hari menjual, pedagang mengaku sepi pembeli, dalam sehari lampu botol hanya laku terjual 8 hingga 16 botol saja. <br /> <br />Kondisi ini tak biasa dialami oleh pedagang jika dibandingkan dengan 2 tahun lalu yang bisa terjual 50 hingga 75 botol perhari. <br /> <br />Pedagang menyebut penjualan lampu botol sepi pembeli karena sudah banyak warga yang beralih ke lampu listrik. <br /> <br />"makin mengurang, tidak macam 2 tahun lalu, dorang so pake lampu listrik,jadi torang pe pendapatan menurun" ungkap Selvi Noho pedagang lampu botol <br /> <br />Untuk mengantisipasi kerugian pedagang terpaksa mengurangi stok penjualan dari 15 ribu botol menjadi 8 ribu botol. <br /> <br />Baca Juga Demo Tolak UU Ciptaker di DPRD Gorontalo Ricuh di https://www.kompas.tv/article/396978/demo-tolak-uu-ciptaker-di-dprd-gorontalo-ricuh <br /> <br />Sementara harganya dijual dengan harga 5 ribu rupiah per 4 botol. <br /> <br />Lampu botol biasanya digunakan pada malam ke 27 ramadan sebagai tradisi Gorontalo yang disebut malam tumbilotohe atau malam pasang lampu. <br /> <br /> <br /> <br />#tradisi <br /> <br />#malam pasng lampu <br /> <br />#tumbilotohe <br /> <br />#lampu botol <br /> <br />#pedagang <br /> <br />#gorontalo <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/397079/jelang-tumbilotohe-omset-pedagang-lampu-botol-menurun-pedagang-warga-beralih-ke-lampu-listrik