SEMARANG, KOMPAS.TV - Seorang nenek mengaku tidak tenang usai menerima uang ganti rugi pembebasan lahan, Tol Yogyakarta - Bawen. <br /> <br />Ia mengaku ditagih Rp1 miliar oleh kadus dan pihak jalan tol. <br /> <br />Jumirah, warga Desa Kadangan, Bawen, Semarang, Jawa Tengah ini merasa diteror usai mendapat uang pengganti pembebasan lahan, terdampak tol Yogyakarta - Bawen, sebesar Rp4 miliar. <br /> <br />Jumirah mengaku didatangi petugas pembebasan lahan tol dan oknum perangkat desa dan meminta Rp1 miliar dengan alasan kelebihan bayar uang ganti. <br /> <br />Sementara itu kepada dusun membantah pernyataan Jumirah. <br /> <br />Ia mengaku diminta pihak petugas pembebasan tol menemui Jumirah terkait kelebihan pembayaran ganti rugi. <br /> <br />Kepala Desa Kadangan menjelaskan, kelebihan pembayaran proyek tol dipicu dari kesalahan penghitungan oleh tim apresial pengadaan jalan Tol Yogya-Bawen. <br /> <br />Kesalahan perhitungan terjadi pada verivikasi tanaman. dimana jumirah mendapatkan ganti rugi pohon jati ukuran besar, sementara milik Jumirah masuk kategori pohon jati kecil. <br /> <br />Baca Juga Viral! Polisi Tertangkap Kamera sedang Lakukan Pungli di Palembang di https://www.kompas.tv/article/397218/viral-polisi-tertangkap-kamera-sedang-lakukan-pungli-di-palembang <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/398282/begini-cerita-nenek-yang-jadi-korban-pungli-uang-ganti-rugi-tol-yogyakarta-bawen
