JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana sebagai tersangka penerima suap. <br /> <br />Bersama 5 tersangka lainnya, Yana Mulyana diduga menerima suap terkait pengadaan cctv dan jasa jaringan internet dalam Proyek Bandung Smart City. <br /> <br />KPK mengungkapkan dugaan penerimaan suap Yana Mulyana dimulai pada Agustus 2022. <br /> <br />Saat itu 2 tersangka dari pihak swasta menemui Yana Mulyana agar dapat dimenangkan dalam Proyek Bandung Smart City. <br /> <br />Dari Operasi Tangkap Tangan, KPK menyita barang bukti uang senilai total Rp 924,6 juta dalam bentuk rupiah dan mata uang asing lainnya. <br /> <br />Selain itu, KPK juga menyita sepasang sepatu mewah yang diduga jadi bagian nilai suap kepada Yana Mulyana. <br /> <br />Pasca-penangkapan Yana Mulyana, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjuk Sekretaris Daerah Bandung, Ema Sumarna sebagai PLH Wali Kota Bandung. <br /> <br />Ridwan Kamil memastikan pelayanan publik masyarakat Kota Bandung tidak akan terganggu usai Yana Mulyana ditangkap. <br /> <br />Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 6 tersangka yakni Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung, Dadang Darmawan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Khairul Rijal Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bandung dan 3 orang swasta selaku pemberi suap. <br /> <br />Yana Mulyana kini ditahan di Rutan Gedung Merah Putih KPK, sementara 5 tersangka lain ditahan di dua rutan berbeda. <br /> <br />Baca Juga H-7 Lebaran, Jasa Marga Catat 179 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek via Tol, Ini Sebarannya di https://www.kompas.tv/article/398667/h-7-lebaran-jasa-marga-catat-179-ribu-kendaraan-tinggalkan-jabotabek-via-tol-ini-sebarannya <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/398670/kpk-ungkap-dugaan-penerimaan-suap-yana-mulyana-dimulai-agustus-2022
