KOMPAS.TV - Seorang nenek berusia 63 tahun bernama Sihwanti terpaksa bekerja sebagai kuli angkut untuk memenuhi kebutuhan keluarga. <br /> <br />Pasalnya sang anak mengalami kecelakaan hingga cacat dan tak mampu membantunya di usia senja. <br /> <br />Satu persatu, barang milik pembeli atau pun pedagang diangkut ke tujuan. <br /> <br />Meski beratnya bisa mencapai 250 kilogram, namun Sihwanti tak mengeluh. <br /> <br />Ada suami, anak, dan 5 orang cucu yang harus dibantu. <br /> <br />Meski usia sang nenek mencapai 63 tahun namun apa daya, kondisi anak yang cacat usai mengalami kecelakaan membuat Sihwanti harus ikut bekerja membanting tulang. <br />Sihwanti pun tak mampu menahan air mata saat menceritakan perjuangannya. <br /> <br />Sang nenek bekerja sebagai kuli angkut sejak pukul 7 hingga 2 siang. <br /> <br />Sihwanti berkeliling di Pasar Bunder, Sragen, Jawa Tengah dan diupah Rp 10 ribu sekali angkut. <br /> <br />Rata-rata Sihwanti mendapat upah Rp 50 ribu per hari. <br /> <br />Ia pun berharap dirinya tetap sehat agar bisa bekerja, demi dapur tetap ngebul. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/398987/anaknya-kecelakaan-dan-lumpuh-nenek-di-sragen-terpaksa-jadi-kuli-untuk-hidupi-kebutuhan-cucu
