BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Seorang ibu di Banjarmasin, memproduksi abon buatannya hingga laku di mancanegara. <br /> <br />Memproduksi abon dengan cara disangrai menggunakan mesin sudah jadi rutinitas Fransisca, Wanita Tionghoa di Jalan Gatot Subroto Banjarmasin, Kalimantan Selatan. <br /> <br />Aktivitas ini dilakukannya demi bisa menghidupi kebutuhan rumah tangganya dengan menyiapkan 1000 bungkus setiap minggunya. <br /> <br />Menariknya dari hasil produksi yang diberinama Abon Bu Anton ini, mampu membiayai sang anak menjalani pendidikan S2 jurusan arsitek di Jerman. <br /> <br />Produksi abon ini merupakan warisan sang ibu yang dijalani sejak 1978, hingga diturunkan ke Fransisca bersama sang suami dengan beragam jenis rasa, diantaranya ikan gabus, ikan asin, patin, ayam. <br /> <br />Proses pengolahan yang memakan waktu dua hari ini bahkan menjadikan abon lebih kering, yang mampu bertahan selama satu tahun. <br /> <br />Menariknya lagi, Abon Bu Anton ini bahkan sering dijadikan oleh-oleh hingga ke luar negeri, mulai dari Singapura, Australia, Jerman, Hongkong dan China, dengan harga jual mulai dari Ro 55 ribu hingga Rp 175 ribu per kemasan. <br /> <br />Baca Juga Anak Perwira Polisi Jadi Tersangka Penganiayaan Mahasiswa, AKBP Achirudin Dicopot dari Jabatan! di https://www.kompas.tv/article/401162/anak-perwira-polisi-jadi-tersangka-penganiayaan-mahasiswa-akbp-achirudin-dicopot-dari-jabatan <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/401169/gurihnya-abon-banjarmasin-laris-di-mancanegara
